Pada posting awal saya sudah ceritakan bahwa istri saya berobat ke dokter Eko Wahyuni sebelum menjalani pengobatan di Singapore. Kemudian istri saya mengkonsumsi obat kunyit putih (curcuma mangga rhizoma) yang diberikan oleh dr Eko Wahyuni.
Kebetulan saya menemukan artikel menarik tentang kegunaan kunyit putih (curcumin) sebagai suplemen yang dapat meningkatkan efektifitas obat chemo pada treatment NPC, yang diteliti oleh Professor Marilene B. Wang, M.D. di UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3004013/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3004013/
http://www.upi.com/Health_News/2015/06/05/Cooking-spice-makes-head-neck-cancer-drug-more-effective/3631433528764/
http://www.impactjournals.com/oncotarget/index.php?journal=oncotarget&page=article&op=view&path[]=4181
Saya teringat setelah 3x siklus chemo pertama, istri saya di-MRI scan ulang. Hasilnya menurut Prof Goh sangat menggembirakan. Sel kanker nya berkurang sangat banyak. Apakah hal ini dibantu oleh kunyit putih ? Hanya Tuhan yang tahu untuk saat ini. Suatu kebetulan? Sebagai orang percaya saya percaya ini termasuk dalam pertolongan dari Tuhan. Puji Tuhan.
Untuk meningkatkan penyerapan oleh tubuh sebaiknya curcumin digabung dengan juice anggur, juice nenas, atau black pepper :
http://www.rethinkingcancer.org/blog/spice-of-the-month-tumeric/
https://www.dropbox.com/s/br0t5dtcjn6907q/curcumin_the_miracle_of_turmeric_a_therapeutic_ove.epub?dl=0
Update : Saya tulis mengenai kunyit putih bukan berarti hanya minum kunyit putih saja bisa menyembuhkan kanker. Kami tetap memutuskan istri saya untuk menempuh jalur medis.
Saya belum lama kenal dengan pasien kanker nasofaring yang berobat ke dr Eko dan hanya bergantung pada obat-obatan dari dr Eko saja dan ternyata tidak cocok.