Setelah menunggu 1 minggu akhirnya istri saya menjalani hari pertama chemo.
Untuk tahap pertama yaitu 3x chemo tiap 3 minggu, onkologi doctor mengatur supaya chemo dilaksanakan hari Jumat. Jadi Sabtu pagi kami dapat langsung terbang ke Bandung.
Kami diminta datang pagi-pagi untuk periksa darah dulu. Kemudian masuk ke ruangan chemo.
Ruangan chemo terdiri dari ruangan terpisah. Tiap ruangan ada LCD TV. Istri saya duduk di kursi kemudian mulai diberikan infus.
Obat
chemo yang diberikan adalah Cisplatin. Karena efek cisplatin dapat merusak ginjal
maka ginjal harus dikuras untuk dibersihkan dulu. Awal diberi cairan infus 2 botol
kemudian diberi obat supaya istri saya terus kencing. Setelah itu diberi obat
chemo. Kira-kira proses nya antara 6 sampai 7 jam.
Yang
bagus di sini adalah para perawat nya teliti. Setiap mereka akan memberikan
obat, mereka menanyakan nama, tanggal lahir istri saya. Proses pengecekan obat dilakukan oleh dua orang perawat. Mereka
berdua cek obat yang akan diberikan apakah sesuai dengan kertas
panduannya.
Kemudian datang
bagian farmasi. Dia menayangkan video yang menjelaskan efek-efek yang mungkin
dialami istri saya karena chemo. Kadang orang bisa mengalami diare atau
sebalik nya jadi konstipasi. Mual-mual dan pusing. Jika panas di atas 38c
harus segera ke UGD karena dikhawatirkan kena virus yg berbahaya. Untuk istri saya ada obat chemo juga yang dibawa pulang. Namanya TS-One.
Persiapan menjalani chemo :
1. Bawa makan siang.
2. Bawa mantel dan kaos kaki.
3. Bawa film yang banyak hahaha.
Puji
Tuhan istri saya kuat menjalani chemo. Kadang dia kena batuk atau pilek ketika kami berada di Bandung. Rambut tidak terlalu rontok. Saya sering
sekali email ke dokter Singapore. Saya tanya harus diberikan obat apa kalau dia sakit batuk atau
pilek. Tapi dokter jarang balas email saya.
Pernah
sekali istri saya panas tinggi badannya sore-sore. Wah saya panik. Saya
coba cari dokter spesialis kanker di Bandung. Dokter-dokter spesialis sedang cuti semua. Saya coba bawa ke dokter
umum. Dokter menyarankan istri saya dibawa ke rumah sakit. Saya takut membawa istri saya ke UGD di
Bandung. Katanya dokter-dokter yang jaga di UGD Indonesia itu dokter-dokter baru lulus. Kami baru bisa konsultasi dengan dokter spesialis besok pagi.
Malam
itu kami sekeluarga berdoa bersama-sama. Puji Tuhan jawab doa kami. Tengah
malam panas badan nya menurun. Semalaman istri saya mengigau. Menjelang pagi
panas badan nya sudah normal.
Dokter
di Singapore memberikan anti mual yang banyak dan mahal-mahal. Ada satu macam obat anti mual
yang membuat gula darah istri saya jadi tinggi sekali. Tapi kalau tidak
minum obat itu istri saya merasa sangat mual.
Untuk
menjaga kondisi badan istri saya minum air kelapa muda dan alpokat
hampir tiap hari. Makan sayur organik dan buah-buahan. Daging merah dan sea
food tidak makan. Selama chemo istri saya tetap minum kunyit putih (curcumin). Prof Goh mengijinkan istri saya minum curcumin selama chemo. Dan ternyata curcumin membantu obat chemo menjadi lebih efektif membunuh sel kanker.
Saya takut istri saya harus menjalani pengobatan radiasi. Saya baca efek radiasi di bagian kepala sangat banyak. Misal :
1. Kehilangan indera perasa.
2. Air ludah jadi sedikit.
3. Radiasi bisa menyebabkan sel kanker bermutasi.
Dan banyak lagi yang lain. Kami terus berdoa semoga ada mujizat kesembuhan sehingga istri saya tidak perlu menjalani pengobatan radiasi.
Hari terus berjalan. Setelah chemo ketiga mendekati saat radiasi saya minta supaya istri saya mendapat MRI ulang.
Hasil
nya bagus. Sel kanker nya berkurang sangat banyak. Tetapi semua dokter
tetap menyarankan untuk radiasi. Ternyata Tuhan menghendaki lain. Jalan yang harus kami tempuh masih panjang. Tapi kami bersyukur chemo nya sejauh ini telah
berjalan dengan baik.
2 comments:
Hallo...
Perkenalkan saya budi... saya juga terkena NPC sejak mei2015
35x radiasi
35x chemo dan baru saja diberi TS one
Gimana kabar hari ini dengan istri bapak... semoga sudah sembuh dan tudak kambuh lagi
Tuhan memberkati
Salam kenal Pak Budi.
Puji Tuhan istri saya kondisi nya baik.
Untuk memudahkan komunikasi bisa email ke npcsurvivor@gmail.com
Tuhan memberkati Bapak dan keluarga juga
Post a Comment