Saat bertemu dokter radiasi dijelaskan kira-kira semua proses
dan efek samping akibat radiasi. Ketika saya tanya masalah gigi harus
bagus sebelum radiasi, dokter radiasi merujuk istri saya ke dental center
di NUH.
Istri saya diperiksa
oleh dokter gigi di sana. Gigi nya harus di-rontgen ,dan setelah dilihat
dokter gigi, dokter bilang banyak gigi yang harus dicabut. Istri saya saat itu menangis. Shock!
Gigi yang
berlubang kata dokter tersebut harus dicabut. Karena setelah diradiasi gigi
tidak boleh dicabut. Sehingga gigi yang sudah ditambal harus dicabut.
Rencana
besok pagi gigi istri saya mau dicabut. Istri saya stres. Malam itu saya tidak bisa
tidur. Saya berdoa dan malam itu saya coba email 3 dokter (THT, chemo,
dan radiasi). Dr Ivan Tham (dokter spesialis radiasi) usul supaya minta 2nd
opinion ke dokter gigi lain.
Keesokan harinya saya coba daftarkan istri saya untuk ketemu dokter yang lebih senior.
Ternyata tidak bisa langsung. Harus daftar dulu. Wah bagaimana ini. Ternyata di NUH sistem di dental center belum terintegrasi dengan divisi lain. Sedangkan Jadwal chemo untuk istri saya sudah mulai minggu depan. Akhir nya ditawari ke dokter
kunjungan. Jadi kami coba konsultasi ke dokter tersebut.
Kami tunggu di ruang tunggu dental center. Setelah lebih 2 jam
tunggu dokter tidak kunjung datang. Padahal tadi diinformasikan kami tidak akan menunggu lama. Karena
istri saya sudah lemas saya coba komplain ke perawat di counter.
Perawat coba telepon dokter. Tapi dokter susah dihubungi. Akhir nya kami dirujuk
ke Prof Asher Lim, Prof Asher Lim adalah dokter kepala di sana. Wah puji Tuhan. Kemarin diinformasikan tidak bisa konsultasi ke Prof Asher Lim. Karena harus daftar dari jauh-jauh hari.
Saya
ceritakan kondisi istri saya ke Prof Asher. Saya informasikan mengenai gigi istri saya yang harus
dicabut sangat banyak jumlahnya. Prof kemudian panggil dokter yang kemarin
ketemu. Setelah diskusi lama akhirnya Prof Asher putuskan hanya 4 gigi
saja yang dicabut. Gigi yang ada tambalan cukup diperbaiki saja. Puji Tuhan. Saya
yakin ini pertolongan Tuhan. Doa saya dijawab.
Akhirnya
gigi istri saya langsung dicabut 4. Ketika istri saya keluar dari ruang operasi, saya lihat mulut istri saya banyak darah. Saya sudah miris. Tidak dapat dibayangkan kalau gigi yang harus dicabut lebih banyak
lagi.